VALENTINE DAY
Valentine identik dengan bunga, cokelat, dan makan malam romantis berhias nyala lilin. Tanggal 14 Februari dianggap sebagai hari kasih sayang. Ironisnya, hari ketika kita merayakan cinta, mungkin memiliki asal-usul yang kelam.
Kisah Hari Valentine bisa ditelusuri dari era Romawi Kuno, terkait
kepercayaan paganisme.Tiap tanggal 13-15 Februari, warga Romawi kuno merayakan
Lupercalia. Upacara dimulai dengan pengorbanan dua ekor kambing jantan dan
seekor anjing.Kemudian, pria setengah telanjang berlarian di jalanan, mencambuk
para gadis muda dengan tali berlumuran darah yang terbuat dari kulit kambing
yang baru dikorbankan. Walaupun mungkin terdengar seperti semacam ritual sesat
sadomasokis, itu dilakukan orang-orang Romawi lakukan sampai tahun 496 Masehi.
Sebagai ritus pemurnian dan kesuburan."Upacara diyakini bisa membuat
perempuan lebih subur," kata Noel Lenski, sejawaran dari University of
Colorado, Boulder, seperti dimuat USA Today, 13 Februari
2014.Puncak Lupercalia pada 15 Februari, di kaki Bukit Palatine, di samping gua
-- yang diyakini menjadi tempat serigala betina menyusui Romulus and Remus --
pendiri kota Roma dalam mitologi Romawi.Pada tahun 496, Paus Gelasius I
melarang Lupercalia dan menyatakan 14 Februari sebagai Hari Santo Valentine .
Tapi siapa Santo Valentine? Misteri menyelubungi identitas dari
sosok yang konon adalah santo pelindung para kekasih itu. kutip dari situs sains LiveScience,
setidaknya ada 3 pria yang bernama Valentine di tahun 200-an Masehi. Semuanya
tewas secara mengenaskan.Salah satunya adalah seorang imam di Kekaisaran Romawi
yang membantu orang-orang Kristen yang dianiaya pada masa pemerintahan Claudius
II. Saat dipenjara, ia mengembalikan penglihatan seorang gadis yang buta --
yang jatuh cinta padanya. Valentine yang pertama dipenggal pada 14 Februari.Valentine
yang kedua adalah uskup yang saleh dari Terni, yang juga disiksa dan diekselusi
selama pemerintahan Claudius II, juga tanggal 14 Februari -- di tahun yang
berbeda dengan yang dari Terni.Sementara, yang ketiga adalah Valentine dari
Genoa yang diam-diam menikahkan pasangan, menentang aturan pernikahan yang
dikeluarkan Claudius II.Saat ia dipenjara, legenda menyebut bahwa ia jatuh
cinta dengan putri orang yang memenjarakannya. Sebelum dieksekusi sadis, ia
membuat surat cinta pada sang kekasih. Yang ditutup dengan kata, 'Dari
Valentine-mu'.
Cokelat Valentine
Cokelat telah lama dianggap sebagai afrodisiak, pembangkit gairah.
Dimulai di Abad ke-17, saat biji cokelat kali pertama dibawa ke Eropa dari
Meksiko dan Amerika Tengah, bangsa Eropa mengaitkannya dengan kisah tentang
Montezuma dan istri-istrinya.Abad ke-19 adalah masa di mana permen dan kudapan
manis lebih terjangkau untuk kelas menengah, seiring produksi massal cokelat.Pada
tahun 1868, Richard Cadbury mengeluarkan cokelat Hari Valentine pertama.
"Ada gagasan afrodisiak yang membuat cokelat sesuai untuk Hari
Valentine," kata Alexandra Leaf, ahli kuliner sekaligus pendiri Chocolate
Tours of New York City.
sumber : Liputan6.com
0 komentar:
Post a Comment