Jakarta, bersama Beijing dan Shanghai, diprediksi mencatat pertumbuhan tarif sewa ruang perkantoran paling tinggi di Asia Pasifik sepanjang tahun ini, yakni hingga 26%.
Lembaga riset properti DTZ merinci tarif sewa ruang kantor di Jakarta pada kuartal II/2012 saja sudah mencapai Rp152.281 per m2 tiap bulannya, naik 12,5% dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya Rp135.360 per m2 per bulan.
“Tarif sewa ruang kantor Jakarta diperkirakan akan terus terus meningkat, tumbuh sebesar 26% pada tahun 2012 secara keseluruhan. Pertumbuhan dua digit akan berlanjut ke tahun 2013, didukung oleh permintaan yang solid dan pasokan baru yang sangat rendah,” terang laporan bertajuk DTZ Property Times Asia Pacific Q2/2012 itu, Kamis (16/8/2012).
Sementara Beijing masih terus mengalami kurangnya pasokan, diperburuk oleh tingginya tingkat hunian pemilik, dengan hanya 50% dari proyek potensial yang tersedia untuk disewakan.
Shanghai sebaliknya, potensi pasokan baru cukup besar, proyek-proyek baru tersewa dengan baik, dan pertumbuhannya diharapkan terus berlanjut, hanya saja kecepatannya lebih moderat.
Jika tarif sewa Jakarta, Beijing dan Shanghai diperkirakan terus meningkat, tidak demikian dengan Hongkong dan Singapura. Para penyewa ruang kantor di wilayah premium dua kota tersebut masih akan menikmati penurunan tarif sewa pada semester II/2012.
Meskipun demikian, penurunan tarif sewa di Hongkong perlahan mulai melambat dan bersiap untuk rebound tahun depan, seiring dengan adanya pengetatan suplai ruang kantor sewa baru selama masa koreksi tarif ini.
Di Singapura, harga sewa perdana turun 3% pada kuartal II/2012, diperkirakan penurunan lebih lanjut pada semester II/2012, mengingat tingkat kekosongan ruang kantor masih naik.
Selain Singapura, tempat lain di Asia Tenggara yang diprediksi mengalami koreksi tarif sewa kantor adalah Kuala Lumpur, Malaysia.
0 komentar:
Post a Comment