Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan berbagai macam
pembersih untuk rumah kita seperti pembersih lantai, pencuci piring dan
pakaian, dan lainnya.
Umumnya pembersih atau bahan pencuci yang kita pakai itu mengandung
bahan kimia, yang tanpa kita sadari akan meracuni bumi kita selama
bertahun-tahun dan berdampak tidak baik pada kesehatan.
Karena itu, beberapa tahun belakangan ini, terutama sejak isu pemanasan global dan pelestarian lingkungan menjadi topik utama, orang-orang pun memilih bergaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
Caranya dengan mulai menggunakan produk yang berasal dari perusahaan
yang telah dijamin menghasilkan produk yang ramah lingkungan atau
memakai bahan-bahan alami untuk rumah mereka.
Produk pembersih berbahan alami atau ramah lingkungan dapat kita
temukan di berbagai supermarket atau pusat perbelanjaan sekarang ini.
Cukup dengan membaca daftar ramuan produk yang kita pilih, mencari
ramuan yang berasal dari tanaman dapat diperbarui (misalnya minyak
zaitun, jagung, kedelai atau kelapa) untuk pembersih.
Selain itu kita juga harus perhatikan keterangan “tanpa bahan kimia”,
“tanpa klorin” dan “tanpa amonia”, serta waspadai kata-kata “teruraikan
secara hayati”, “alami”, “organik” dan “tak beracun”, karena belum
diverifikasi oleh badan pemerintah atau pihak ketiga yang independen.
Apabila ternyata kita juga sulit menemukan bahan pembersih yang alami
atau ramah lingkungan, maka tidak masalah kita masih menggunakan produk
berbahan kimia yang ada di pasaran.
Hanya kita harus tahu trik-triknya untuk menggunakan produk pembersih
kimia dengan bijaksana dan hemat, sehingga bisa meminimalisir
kemungkinan dampak hasil buangan pemakaian produk terhadap lingkungan.
Salah satu contoh, untuk pembersih pakaian misalnya,
sebaiknya kita lebih memilih menggunakan pembersih berbentuk bubuk,
terutama yang dikemas dalam bentuk karton atau dus.
Karena produk tersebut lebih ramah lingkungan, dengan pembungkus yang
dapat terurai atau didaur ulang. Namun apabila memang kita terpaksa
menggunakan pembersih bubuk dalam keemasan plastik, karena tidak
tersedia di pasaran di lingkungan tempat tinggal kita, maka gunakan yang
ukuran besar sekaligus karena lebih hemat dalam pemakaian plastik.
Sedangkan apabila kita terpaksa memilih pembersih cair, kita bisa
memilih pembersih cair dalam keemasan plastik yang dapat didaur ulang
(dapat diidentifikasi dengan tulisan #2 pada segitiga daur ulang di
bagian bawah keemasan).
Berikut ini beberapa contoh produk pembersih atau pencuci yang dapat
digunakan pada perabot rumahtangga kita yang relatif mudah kita temukan
di supermarket, pasar atau tukang sayur langganan kita.
Misalnya untuk membersihkan segala macam barang peralatan dapur, kita
bisa menggunakan soda kue. Sedangkan apabila peralatan dapur kita
berminyak dan berbau kita bisa menggunakan irisan jeruk nipis.
Untuk menghilangkan bau pada pakaian, kita bisa menggunakan
membubuhkan sedikit cuka pada rendaman pakaian. Cuka ini juga bisa
digunakan untuk membersihkan kaca, dengan cara mencampurnya dengan air
secukupnya dan menggunakan lap.
Lantai rumah yang terbuat dari tegel, ubin atau keramik, sekarang ini
telah menjadi trend, terutama dengan adanya gerakan sosio histori yang
menginginkan tempat tinggal masa kini tidak jauh berbeda atau menyerupai
bangunan pada masa lalu atau tradisional Indonesia, yang lebih ramah
lingkungan dan menampilkan seni bangunan dan kerajinan lokal yang khas.
Untuk membersihkan lantai semacam itu, kita bisa menggunakan ampas
kelapa dari kelapa yang sudah diambil santannya. Tinggal digosokkan saja
dan didiamkan selama beberapa menit, lalu kita bersihkan dengan cara di
pel atau di lap dengan kain kering.
Untuk menghapus debu dari
lantainya, kita hanya perlu menggosoknya dengan air, tanpa perlu
menambahkan pewangi atau cairan pembersih. Apabila ingin sedikit wangi
lantainya, kita bisa menambahkan air jeruk lemon atau minyak asiri.
Ingin ruangan dalam rumah kita berbau wangi alami? Caranya gampang
ternyata. Kita hanya meletakkan beberapa kuntum melati dan air di ruang
kita (biasanya 7-8 kuntum).
Apabila tidak terlalu suka aroma bunga, kita bisa juga menggunakan
minyak aromaterapi dengan berbagai macam bau, yang dapat dengan mudah
kita temukan di pasaran. Sedangkan untuk dapur yang terasa bau apek,
coba menggantungkan daun seledri di dapur kita untuk aroma lebih segar.
Tentunya karena bahan-bahan tersebut alami, maka akan layu dalam
beberapa hari. Karena itu jangan lupa untuk menggantinya segera.
Contoh-contoh diatas hanyalah sebagian kecil dari pengetahuan lokal
tentang bahan pembersih alami, yang sebenarnya dimiliki keluarga kita
namun kita tidak menyadarinya.
Karena itu mulai sekarang, cobalah untuk mulai bertanya-tanya pada
orangtua, nenek atau kakek atau kerabat demi kehidupan yang lebih baik,
yang lebih ramah lingkungan dan lebih sehat tentunya.
03 December, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment